Tes Kulit Alergi

Senyawa yang dapat memicu alergi disebut alergen. Respon tubuh kita masing-masing terhadap paparan tiap alergen akan berbeda-beda dipengaruhi oleh banyak faktor. Reaksi alergi bisa terjadi melalui paparan kontak langsung, inhalasi/hirup, ingesti/proses menelan, hingga injeksi/suntikan.

Tes kulit alergi bertujuan untuk mengonfirmasi pemicu alergi yang muncul pada kulit. Terutama untuk keluhan yang berulang dan belum dapat dipastikan penyebabnya melalui sekadar wawancara dokter dan pasien. Tes dilakukan oleh dokter yang berkompeten di bidangnya. Beberapa alergen akan dipaparkan pada kulit Anda dan diamati tanda atau reaksi alerginya. Harus dengan pengawasan dokter. Hasil dari tes akan membantu dokter menentukan diagnosis, terapi yang tepat, rencana perawatan lanjutan, saran pencegahan, modifikasi gaya hidup, hingga perbaikan lingkungan.

Beberapa tes alergi yang rutin dilakukan misalnya tes tusuk kulit (skin prick test), tes tempel (skin patch test), tes gores (skin scratch test), tes kikis (skin scrape test), test intradermal (intradermic test), dan tes darah. Tes darah (tes antibodi imunoglobulin E atau IgE) lebih disarankan bagi pasien yang tidak memenuhi syarat tes tusuk/tempel. Tes gores jarang dilakukan karena perlukaan kulit yang lebih dalam berisiko menimbulkan infeksi.

Syarat tes alergi

  • Tidak sedang hamil;
  • Tidak minum obat antialergi/antigatal (termasuk pemakaian obat oles) minimal 3 hari sebelum tes alergi (tes tusuk). Beberapa obat flu mungkin mengandung antihistamin/antigatal;
  • Alergi di kulit (ruam merah, bengkak/bentol, gatal) tidak sedang kambuh minimal 3 hari sebelum tes alergi;
  • Khusus tes alergi obat tidak dapat kami lakukan di praktik Gatotkaca. Perlu bebas obat setidaknya 6 minggu dan dilakukan di RSUP Prof. dr. I G. N. G. Ngoerah Denpasar (RSUP Sanglah).

Tes tusuk dan tempel

Dua tes kulit ini masih sering dilakukan. Beberapa zat yang dites misalnya:

  • kutu debu rumah,
  • bulu anjing,
  • pisang,
  • jeruk,
  • nanas,
  • terigu,
  • susu sapi,
  • putih telur,
  • kuning telur,
  • ikan laut,
  • udang,
  • kepiting,
  • daging sapi,
  • daging ayam,
  • daging babi,
  • kacang tanah,
  • kedelai,
  • vetsin,
  • dll.

Proses tes alergi

Pada tes tusuk, di salah satu sisi lengan bagian dalam (antara siku & pergelangan tangan), pasien akan ditusuk beberapa kali dengan ujung jarum kecil yang berisi alergen tertentu. Hasilnya akan diamati oleh dokter 15-20 menit kemudian. Tes tusuk ini yang lebih sering dilakukan di tempat praktik. Pada tes tempel, alergen akan ditempel di kulit, biasanya area punggung. Setelah beberapa menit, dokter akan memeriksa reaksinya di kulit. Dikatakan positif jika di kulit muncul ruam kemerahan, bengkak, hangat, hingga gatal. Ukurannya akan dicatat oleh dokter. Untuk tes tempel ada yang bereaksi beberapa hari sesudah tes. Mengingat efek sampingnya yang bervariasi dan individual, tes tempel dan tes suntik untuk alergi obat lebih disarankan dilakukan di rumah sakit. Konsultasikan kembali dengan dokter spesialis kulit dan kelamin Anda.

Diperbarui 10/06/2023